Selalu ada cerita dari setiap hal kecil yang kita lakukan. Jadi, buatlah cerita yang baik :)

Followers:

Senin, 26 Desember 2011

Seperti janji saya sebelumnya, saya akan melanjutkan mengenai materi yang saya dapatkan dari training kemarin. Kalau sebelumnya mengenai Supply Chain Management, kali ini akan lebih mengerucut, mengenai Logistic Management.

Kalau sebelumnya telah dijelaskan bahwa SC itu jaringannya, logistik disini adalah apa yang terjadi di SC tersebut. Logistik ini bisa lebih diartikan sebagai proses perencanaan, pengimplementasian, dan pengontrolan agar aliran dari barang atau informasi bisa efektif dan efisien. Dalam hal ini, SC dan logistik tidaklah berbeda, karena antara SC dengan logistik memiliki istilah-istilah yang equivalen.

Jadi boleh ditekankan bahwa sistem logistik itu merupakan aliran barang maupun informasi baik mulai dari supplier-customer maupun sebaliknya.


Seiring berkembangnya jaman, logistikpun mengalami berbagai perkembangan. Berikut ini merupakan evolusi dari logistik:
Pada tahun 1950-an muncul istilah “Workplace Logistics”. Workplace Logistics adalah aliran material di sebuah stasiun kerja. Objektif dari Workplace Logistics adalah mengatur aliran benda kerja sehingga siap untuk diproses. Pada tahun 1960-an muncul istilah “Facility Logistics”. Facility Logistics adalah aliran material diantara stasiun kerja yang ada dalam sebuah fasilitas industry. Lalu di tahun selanjutnya, yaitu sekitar tahun 1970-an dikenal dengan “Corporate Logistics”. Corporate Logistics adalah aliran material dan informasi diantara fasilitas dan proses di dalam perusahaan. Lalu selanjutnya adalah “Supply Chain Logistic” disekitar tahun 1980-an. Supply Chain Logistic merupakan aliran material, informasi, dan uang diantara korporasi. Lalu yang berkembang di tahun-tahun terakhir ini adalah “Global Logistic”. Global Logistic itu sendiri adalah aliran material, informasi, dan uang antar negara. Contoh perusahaan yang sudah menerapkan ini adalah perusahaan jasa kargo, seperti TIKI.

Fungsi-fungsi yang ada pada logistik antara lain adalah:
  1. Purchasing/procurement (pengadaan barang) 
  2. Inventory control
  3. Warehousing (pergudangan)
  4. Material handling
  5. Facility location / network design
  6. Transportation
  7. Customer service
  8. Order processing
    Seperti itulah kira-kira materi yang didapat mengenai Logistic Management. Menurut saya, Logistik ini sangatlah menarik. Berminat dengan logistik?? Pelajarilah dan rasakan sensasinya :)

    Sumber: Modul "Supply Chain Management-Overview Training" Bapak Budi Santosa..
Belum lama ini saya baru-baru saja mengikuti training mengenai Supply Chain Management di kampus tercinta, IT Telkom, yang langsung dibimbing oleh praktisi yaitu, Bapak Budi Santosa dengan judul trainingnya adalah "Supply Chain Management Overview Training".
Oleh karena itu, postingan saya kali ini akan membahas sedikit mengenai konsep Supply Chain Management yang saya dapat dari training kemarin. Oke, langsung saja ya :)
 
Supply Chain merupakan jaringan fasilitas (gudang, pabrik, terminal, dll), alat angkut, dan Logistics Information System (LIS) yang dihubungkan diantara suppliers of suppliers sampai ke customers.
Sedangkan Supply Chain Management itu sendiri adalah bagaimana memanage semua jaringan yang ada dari supplier hingga sampai ke customer. Yang dimanage disini antara lain organisasinya, orangnya, teknologinya, aktivitasnya, maupun informasinya. Aktivitas-aktivitas Supply Chain itu adalah mentransform sumber daya-sumber daya alam, raw materials, dan komponen-komponen untuk menjadi barang jadi yang kemudian akhirnya dapat di delivered kepada end customer.
Seiring dengan berkembangnya suatu peradaban dan teknologi yang digunakan sekarang-sekarang ini, munculah istilah e-SCM (electronic Supply Chain Management). Yang artinya adalah bahwa pelaksanaan kegiatan yang dilakukan dalam Supply Chain Management diotomatisasi, dengan penggunaan intranet, internet, maupun extranet.
Adapun tujuan dari e-supply chain management adalah:
  • Untuk mengoptimalkan supply chain network secara penuh sehingga dapat memuaskan seluruh konsumen atau grup konsumen yang tergabung dalam suatu bisnis.
  • Agar konsumen atau grup konsumen lebih terpuaskan akan pemanfaatan transaksi ekonomi secara digital melalui internet menjadi alat pendukung utama.
Tujuan lain yang bisa saya kemukakan adalah:
  • Menciptakan keakuratan, karena kalau sudah menggunakan sistem tentunya sistem bekerja dengan prosedur-prosedur yang sudah ditetapkan sebelumnya.
  • Tidak dipungkiri bahwa dengan adanya bantuan internet, banyak aktivitas yang bisa dikerjakan jauh lebih cepat.
Berbicara tentang SCM, artinya berbicara tentang semua aktivitas-aktivitas yang terkandung didalamnya. Ada beberapa manajemen yang akan coba saya jelaskan disini yaitu, manajemen persediaan, manajemen supply, manajemen pergudangan, dan manajemen distribusi.
Persediaan dapat diartikan sebagai bahan atau barang yang disimpan untuk penggunaan lebih lanjut, baik untuk dijual maupun sebagai masukan dari proses produksi. Dari penjelasan diatas dapat ditarik kesimpulan mengenai pentingnya sebuah manajemen persediaan adalah persediaan itu sendiri merupakan asset perusahaan yang nilainya (20%-60%), persediaan berpengaruh kepada cash flow serta return on investment (ROI), serta persediaan berpengaruh kepada ongkos operasi dan tingkat keuntungan yang diraih.
Dalam manajemen supply, kualitas barang termasuk aspek penting yang harus diperhatikan. Hal itu dikarenakan adanya hubungan quality, price, dan cost; kebutuhan customer akan kualitas barang; perlu adanya definisi kualitas yang jelas; peran spesifikasi; adanya kontrol proses di pabrik milik supplier; proactive approach; dan adanya pemeriksaan barang yang datang.
Gudang memiliki peran dalam sistem supply chain yaitu antara lain lebih banyak eksekusi, transaksi dengan kuantitas lebih kecil; menyimpan item lebih banyak; melayani lebih baik; pelayanan dengan value added lebih baik; mampu memproses lebih banyak pengembalian barang; dan lebih banyak menerima dan mengirim pesanan internasional. Fungsi gudang antara lain adalah untuk receiving (menerima barang datang sesuai dengan aturan perusahaan serta menjamin bahwa kualitas dan kuantitas material sesuai dengan pesanan perusahaan), prepackaging (aktivitas ini diperlukan apabila barang diterima dalam bulk besar dan ingin disimpan dalam package yang lebih kecil agar sesuai dengan kebutuhan perusahaan dan konsumen), put away (penempatan material yang dibeli di gudang termasuk material handling, verifikasi lokasi dan penempatan produk), storage (penyimpanan material sementara menunggu pemakaian), order picking (proses pemindahan barang dari gudang untuk memenuhi permintaan tertentu), packaging and or pricing (item tertentu ada kalanya harus dikemas dengan package tertentu dan diberi stiker harga), sortation (aktivitas pilah-pilah), dan packing and shipping (pemeriksaan kesempurnaan pesanan, packaging barang sesuai dengan kebutuhan, mempersiapkan shipping document, packing list, address label dan bill of lading, penimbangan barang yang akan dikirim, menjumlahkan nilai pesanan yang akan dikirim oleh transporter luar, dan loading).
Manajemen distribusi disini adalah memanage aliran produk dari supplier ke konsumen mungkin melalui beberapa tahap transportasi dan penyimpanannya.

Oke, sekilas mengenai materi yang pernah saya dapat dari "Supply Chain Management-Overview Training". Namun, materi yang saya dapat tidak hanya penjelasan mengenai SCM, tapi juga mengenai logistik dan Transportasi. Ingin tahu mengenai materi-materi lainnya? Kalau begitu, ikuti terus postingan selanjutnya mengenai Logistik dan Transportasi.

Sumber: Modul "Supply Chain Management-Overview Training" Bapak Budi Santosa..

Oke, posting-­an saya kali ini akan berisikan tentang salah satu pelajaran yang saya terima waktu di semester 5 (hampir 1 tahun yang lalu) yaitu “Manajemen Proyek Sistem Informasi”.

Manajemen secara umum diartikan sebagai proses yang berlangsung dari perencanaan (Planning), pengorganisasian (Organizing), pelaksanaan (Actuating), dan pengontrolan (Controlling) atau biasa dikenal dengan POAC.

Proyek merupakan sesuatu kegiatan yang dilakukan dalam jangka waktu tertentu, memiliki biaya yang terbatas, berada dalam ruang lingkup yang sudah disepakati, dan proyek harus memiliki kualitas hasil sesuai dengan kriteria yang sudah disepakati antara pelaksanaan dan pemberi proyek.

Sedangkan sistem informasi menurut O’Brien (1999) adalah sebuah kombinasi yang terorganisasi dari manusia, perangkat keras, perangkat lunak, jaringan komunikasi, dan sumber-sumber data yang dikumpulkan, diubah, dan informasi yang tersebar dalam suatu organisasi.

Sehingga kalau bisa kita rangkum, Manajemen Proyek Sistem Informasi adalah kegiatan pengontrolan semua kegiatan yang terdapat dalam proyek yang berkaitan dengan sistem informasi. Dalam hal ini, yang di kontrol bukan hanya dari segi kegiatannya, namun lebih dari itu. Terdapat 9 Knowledge Areas yang terdapat dalam Framework “Manajemen Proyek Sistem Informasi”.


 Dari gambar di atas dapat kita lihat dan tarik kesimpulan bahwa yang di-manage ada scope (ruang lingkup), time (waktu), cost (biaya), quality (kualitas), Human Resource (Sumber Daya Manusia), Communication (komunisasi), Risk (resiko), Procure (Pengadaan), dan Integration (Integrasi dari ke-semuanya).

Ya, cukup untuk postingan kali ini mengenai salah satu mata kuliah yang saya suka. Tunggu postingan selanjutnya :) 


Sumber: Slide Mata Kuliah Manajemen Proyek Sistem Informasi Ibu Murahartawaty - Chapter01