Selalu ada cerita dari setiap hal kecil yang kita lakukan. Jadi, buatlah cerita yang baik :)

Followers:

Senin, 26 Desember 2011

Belum lama ini saya baru-baru saja mengikuti training mengenai Supply Chain Management di kampus tercinta, IT Telkom, yang langsung dibimbing oleh praktisi yaitu, Bapak Budi Santosa dengan judul trainingnya adalah "Supply Chain Management Overview Training".
Oleh karena itu, postingan saya kali ini akan membahas sedikit mengenai konsep Supply Chain Management yang saya dapat dari training kemarin. Oke, langsung saja ya :)
 
Supply Chain merupakan jaringan fasilitas (gudang, pabrik, terminal, dll), alat angkut, dan Logistics Information System (LIS) yang dihubungkan diantara suppliers of suppliers sampai ke customers.
Sedangkan Supply Chain Management itu sendiri adalah bagaimana memanage semua jaringan yang ada dari supplier hingga sampai ke customer. Yang dimanage disini antara lain organisasinya, orangnya, teknologinya, aktivitasnya, maupun informasinya. Aktivitas-aktivitas Supply Chain itu adalah mentransform sumber daya-sumber daya alam, raw materials, dan komponen-komponen untuk menjadi barang jadi yang kemudian akhirnya dapat di delivered kepada end customer.
Seiring dengan berkembangnya suatu peradaban dan teknologi yang digunakan sekarang-sekarang ini, munculah istilah e-SCM (electronic Supply Chain Management). Yang artinya adalah bahwa pelaksanaan kegiatan yang dilakukan dalam Supply Chain Management diotomatisasi, dengan penggunaan intranet, internet, maupun extranet.
Adapun tujuan dari e-supply chain management adalah:
  • Untuk mengoptimalkan supply chain network secara penuh sehingga dapat memuaskan seluruh konsumen atau grup konsumen yang tergabung dalam suatu bisnis.
  • Agar konsumen atau grup konsumen lebih terpuaskan akan pemanfaatan transaksi ekonomi secara digital melalui internet menjadi alat pendukung utama.
Tujuan lain yang bisa saya kemukakan adalah:
  • Menciptakan keakuratan, karena kalau sudah menggunakan sistem tentunya sistem bekerja dengan prosedur-prosedur yang sudah ditetapkan sebelumnya.
  • Tidak dipungkiri bahwa dengan adanya bantuan internet, banyak aktivitas yang bisa dikerjakan jauh lebih cepat.
Berbicara tentang SCM, artinya berbicara tentang semua aktivitas-aktivitas yang terkandung didalamnya. Ada beberapa manajemen yang akan coba saya jelaskan disini yaitu, manajemen persediaan, manajemen supply, manajemen pergudangan, dan manajemen distribusi.
Persediaan dapat diartikan sebagai bahan atau barang yang disimpan untuk penggunaan lebih lanjut, baik untuk dijual maupun sebagai masukan dari proses produksi. Dari penjelasan diatas dapat ditarik kesimpulan mengenai pentingnya sebuah manajemen persediaan adalah persediaan itu sendiri merupakan asset perusahaan yang nilainya (20%-60%), persediaan berpengaruh kepada cash flow serta return on investment (ROI), serta persediaan berpengaruh kepada ongkos operasi dan tingkat keuntungan yang diraih.
Dalam manajemen supply, kualitas barang termasuk aspek penting yang harus diperhatikan. Hal itu dikarenakan adanya hubungan quality, price, dan cost; kebutuhan customer akan kualitas barang; perlu adanya definisi kualitas yang jelas; peran spesifikasi; adanya kontrol proses di pabrik milik supplier; proactive approach; dan adanya pemeriksaan barang yang datang.
Gudang memiliki peran dalam sistem supply chain yaitu antara lain lebih banyak eksekusi, transaksi dengan kuantitas lebih kecil; menyimpan item lebih banyak; melayani lebih baik; pelayanan dengan value added lebih baik; mampu memproses lebih banyak pengembalian barang; dan lebih banyak menerima dan mengirim pesanan internasional. Fungsi gudang antara lain adalah untuk receiving (menerima barang datang sesuai dengan aturan perusahaan serta menjamin bahwa kualitas dan kuantitas material sesuai dengan pesanan perusahaan), prepackaging (aktivitas ini diperlukan apabila barang diterima dalam bulk besar dan ingin disimpan dalam package yang lebih kecil agar sesuai dengan kebutuhan perusahaan dan konsumen), put away (penempatan material yang dibeli di gudang termasuk material handling, verifikasi lokasi dan penempatan produk), storage (penyimpanan material sementara menunggu pemakaian), order picking (proses pemindahan barang dari gudang untuk memenuhi permintaan tertentu), packaging and or pricing (item tertentu ada kalanya harus dikemas dengan package tertentu dan diberi stiker harga), sortation (aktivitas pilah-pilah), dan packing and shipping (pemeriksaan kesempurnaan pesanan, packaging barang sesuai dengan kebutuhan, mempersiapkan shipping document, packing list, address label dan bill of lading, penimbangan barang yang akan dikirim, menjumlahkan nilai pesanan yang akan dikirim oleh transporter luar, dan loading).
Manajemen distribusi disini adalah memanage aliran produk dari supplier ke konsumen mungkin melalui beberapa tahap transportasi dan penyimpanannya.

Oke, sekilas mengenai materi yang pernah saya dapat dari "Supply Chain Management-Overview Training". Namun, materi yang saya dapat tidak hanya penjelasan mengenai SCM, tapi juga mengenai logistik dan Transportasi. Ingin tahu mengenai materi-materi lainnya? Kalau begitu, ikuti terus postingan selanjutnya mengenai Logistik dan Transportasi.

Sumber: Modul "Supply Chain Management-Overview Training" Bapak Budi Santosa..

0 komentar:

Posting Komentar